Polisi melakukan TKP di aliran Sungai Setail, Dam Siji, Purwoharjo. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Jenazah Purwanto, mandor proyek pengairan yang ditemukan tewas dengan kaki terikat tali dan besi di aliran Sungai Setail, Dam Siji, Dusun Tempurejo, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi hingga Kamis (16/09/2021) masih berada di ruang jenazah RSUD Blambangan.
Proses autopsi mayat masih belum dilakukan lantaran pihak Kepolisian masih menunggu persetujuan keluarga yang hingga kini masih dalam perjalanan dari Kediri menuju Banyuwangi. Di rumah sakit, jenazah korban hanya dijaga oleh salah satu rekan korban sesama pekerja proyek pengairan.
Olah TKP lanjutan di lokasi temuan
mayat korban terus dilakukan Tim Inafis Satreskrim Polresta Banyuwangi.
Minimnya saksi di lapangan membuat Polisi harus ekstra hati-hati dalam
mengungkap kasus ini.
Sejumlah barang bukti termasuk tali
dan besi yang terikat di kaki korban juga langsung diamankan polisi.
Saksi-saksi termasuk rekan kerja korban secara maraton masih dimintai
keterangannya oleh tim penyidik.
Muncul dugaan bahwa korban tewas
karena bunuh diri. Dugaan tersebut mencuat setelah diperoleh keterangan dari saksi,
bahwa korban yang sudah dua bulan bekerja di Banyuwangi ini sering terlihat
murung akibat masalah keluarga sebelum korban ditemukan tewas.
“Iya ada dugaan mengarah ke sana
(bunuh diri). Tapi semua kemungkinan bisa saja terjadi, penyelidikan masih
berjalan,” kata AKP Mustijat Priyambodo, Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi,
Kamis (16/9/2021).
Proses identifikasi barang bukti (BB) tali yang
digunakan mengikat kaki korban. (Foto: Istimewa)
Meski begitu, Tim Penyidik
Satreskrim Polresta Banyuwangi tak mau gegabah dalam menentukan penyebab pasti
tewasnya korban. Apakah murni karena bunuh diri ataukah karena sebab lain.
Polisi masih akan melakukan proses otopsi mayat jika memang keluarga
menghendakinya.
“Dugaan itu muncul karena ada
keterangan saksi yang menyebut bahwa korban sering terlihat melamun karena
masalah keluarganya. Tapi masih kita dalami keterangan ini dan otopsi mayat
tetap akan kita lakukan jika keluarga memang benar-benar menghendakinya,” tambah
AKP Mustijat.
Di mata rekan kerja, mandor proyek
pengairan asal Bandung ini termasuk orang yang baik dan tak pernah terlibat
masalah dengan rekan kerja maupun bawahannya.
“Pak Pur itu sudah dua bulan di
Banyuwangi. Orangnya biasa saja, baik kok. Sama anak buahnya juga tidak ada
masalah,” ungkap Cahyono Rokim, rekan kerja korban kepada sejumlah wartawan.
“Terkait pembayaran gaji juga tidak
pernah ada masalah. Cuma kita pernah lihat Pak Pur terlihat murung, seperti
melamun menghadap ke sungai malam hari sebelum kejadian. Almarhum juga pernah
curhat kalau lagi ada masalah keluarga,” imbuhnya.
Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, AKP Mustijat
Priyambodo. (Foto: Istimewa)
Seperti diberitakan, mayat Purwanto
ditemukan warga di aliran Sungai Setail atau Dam Siji Purwoharjo dalam kondisi
kaki terikat tali yang dikaitkan dengan besi pemberat pada, Selasa (14/9/2021) malam.
Korban ditemukan warga tak jauh dari pintu air sungai sedalam lima meter. Oleh warga, jasad korban yang sempat dinyatakan hilang lebih dari enam tersebut langsung dievakuasi ke mess kerjanya untuk selanjutnya dibawa ke kamar jenazah RSUD Blambangan guna proses penyelidikan Polisi. (man)