Pernak-Pernik Natal di Gereja Katolik Maria Ratu Damai Dibuat dari SembakoGereja Katolik Maria Ratu Damai Banyuwangi

Pernak-Pernik Natal di Gereja Katolik Maria Ratu Damai Dibuat dari Sembako

Kandang Natal di Gereja Katolik Maria Ratu Damai Banyuwangi dibuat dari sembako. (Foto: Fattahur)

KabarBanyuwangi.co.id - Seluruh gereja menghias rumah ibadahnya dengan pernak-pernik khas Natal. Tak terkecuali Gereja Maria Katolik Ratu Damai di Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi. Uniknya gereja ini membuat pernak-pernik Natal yang berbeda dari biasanya. Dekorasi Natal mulai dari gerbang, kandang, hingga pohon terbuat dari beragam jenis sembako.

Pohon natal dibuat menjulang tinggi menggunakan susunan 300 minyak goreng kemasan. Gapura atau gerbang Natal dibuat menggunakan susunan ribuan mie instan, kecap bahkan susu bubuk kemasan. Selanjutnya kandang Natal juga dibuat megah menggunakan susunan ribuan kilogram beras gula dan beragam kebutuhan dapur lainnya.

Ketua Dewan Paroki Gereja Katolik Maria Ratu Damai Banyuwangi, Arnoldus Yansen mengatakan, dalam perayaan Natal tahun ini jemaat gereja ingin mengusung konsep berbagi. Sehingga dipilih dekorasi dari ragam sembako karena dinilai akan lebih bermanfaat.

Baca Juga :

"Kami para jemaat bermusyawarah. Akhirnya dibuatlah dekorasi dari sembako karena dirasa lebih bermanfaat. Setelah acara ini selesai tepatnya pada 8 Januari 2022 nanti, sembako akan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan baik itu yang Katolik maupun non Katolik," kata Arnoldus Yansen, Jum'at (24/12/2021) kemarin.


Pernak-pernik Natal dibuat dari sembako yang nantinya akan dibagikan kepada warga yang membutuhkan. (Foto: Fattahur)

Yansen mengatakan beragam jenis sembako tersebut didapat dari swadaya jemaat gereja. Sesuai kemampuan jemaat dan tidak ada paksaan.

"Ini semua sumbangsih dan swadaya dari seluruh umat," ujarnya.

Natal di Gereja Katolik Maria Ratu Damai digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Panitia menyediakan aplikasi PeduliLindungi, thermo gun, tempat cuci tangan, dan hand sanitizer.

"Misa Natal dibagi menjadi dua sesi, Jumat malam dan Sabtu pagi. Kursi di dalam gereja ditata berjarak, dan kapasitas jemaat juga dibatasi 50 persen. Ini dalam rangka mengantisipasi penyebaran Covid-19," pungkasnya. (fat)