(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Produksi kopi Banyuwangi bakal
semakin merambah ke berbagai negara. Para petani kopi akan dipertemukan
langsung dengan para investor dari berbagai negara di "Ijen Coffee
Market".
Ijen Coffee Market ini digelar oleh kolaborasi National
Support for Local Investment Climate / National Support for Enhancing Local and
Regional Economic Development (NSLIC/NSELRED), bersama Kementerian Koordinator
Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian BPN/Bapennas, dan
Kementerian PDTT.
NSLIC/NSELRED merupakan program kerja sama antara
pemerintah Indonesia melalui Kementerian BPN/Bappenas dan Pemerintah Kanada
melalui Global Affairs Canada (GAC), dalam mengembangkan kapasitas para pihak
untuk meningkatkan iklim investasi lokal serta mengembangkan ekonomi
lokal.
Dipilihnya Banyuwangi karena daerah ini merupakan salah
satu produksi kopi terbesar di Jawa Timur tidak hanya kopi hasil perkebunan
namun juga kopi rakyatnya. Selain itu kopi Banyuwangi juga telah dikenal
berkualitas baik jenis robusta maupun arabicanya.
Perwakilan NSLIC/NSELRED dan berbagai kementerian telah
bertemu Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani membahas teknis pelaksanaan Ijen
Coffee Market.
"Program ini akan mempertemukan langsung petani dengan
para investor dari berbagai negara, tanpa melalui perantara. Dengan demikian
produk kopi petani memiliki nilai ekonomis yang semakin tinggi," kata
Deputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Kemenkomarves, Kosmas Harefa,
Selasa (22/2/2022).
Program ini rencanya akan digelar akhir Maret, selama tiga
hari di Banyuwangi. Dalam program terlibat 35 investor dari dalam negeri serta
berbagai negara, seperti Jerman, Kanada, Filipina, dan lainnya. Tidak hanya
luar negeri, stakeholder dalam negeri seperti Shoope, Astra Internasional, dan
lainnya juga terlibat dalam program ini.
Terdapat tiga agenda dalam Ijen Coffee Market, meliputi
Coffee Market, Domestic Business Matching, dan International Business Matching.
Nantinya para petani akan dipertemukan langsung dengan para investor.
"Tidak hanya petani sebagai produsen kopi, melainkan
ekosistem UMKM kopi juga dilibatkan dalam kegiatan ini. Misalnya roastery atau
para pelaku usaha kopi lainnya," jelas Kosmas.
Sementara Bupati Ipuk mengapresiai dukungan pemerintah
pusat pada Banyuwangi. Menurut Ipuk, dengan Ijen Coffee Market ini memberikan
peluang besar pada petani Banyuwangi agar produknya merambah pasar luar
negeri.
"Kopi Banyuwangi sudah ada yang ekspor ke luar negeri.
Dengan cara ini produk kopi rakyat Banyuwangi lainnya kian memiliki peluang
semakin luas menembus pasar mancanegara," kata Ipuk.
Ipuk langsung mengintrusikan kepada dinas terkait, untuk
mendata petani dan UMKM pelaku usaha kopi di Banyuwangi yang akan
dimaksukkan dalam katalog Ijen Coffee Market.
"Ini kesempatan besar bagi petani dan pelaku usaha
kopi Banyuwangi. Karena itu harus dimanfaatkan maksimal. Selain itu terus
lakukan pendampingan untuk peningkatkan kualitas produk petani kopi
Banyuwangi," jelas Ipuk. (Humas/kab/bwi)