Penyerahan penghargaan kepada PT Dharma Lautan Utama. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - PT Dharma Lautan Utama (DLU)
kembali menorehkan prestasi. Perusahaan pelayaran ini mendapatkan penghargaan
dari Direktorat Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Kali ini PT Dharma Lautan Utama meraih penghargaan sebagai
Operator dengan Tingkat Kepatuhan dan Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Angkutan Penyeberangan Terbaik.
Penghargaan ini diserahkan Direktur Jenderal Perhubungan
Darat, Aan Suhanan, mewakili Menteri Perhubungan RI kepada Direktur Utama PT.
DLU, Erwin H. Poedjono dalam momen "Penghargaan Bidang Keselamatan
Transportasi Darat Dalam Rangka Memperingati Hari Perhubungan Nasional dan Hari
Keselamatan LLAJ Nasional Tahun 2025" di Gedung Cipta Lantai 7 Kementerian
Perhubungan, Rabu (17/9/2025).
"Kami haturkan terimakasih kepada Kementerian
Perhubungan RI atas penghargaan dan apresiasi tersebut," tulis akun resmi Instagram pt.dharmalautan utama.
PT. DLU didukung oleh sumber daya manusia yang profesional.
Seluruh armada dilengkapi standar internasional ISM Code, SOLAS, dan aturan
klasifikasi BKI. Tidak hanya itu, operasional ini juga melalui pemeriksaan
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat,
serta memenuhi SPM yang ditetapkan pemerintah.
"Dengan pemberian penghargaan ini dapat menjadi pemicu
kepada kami dalam memberikan pelayanan terbaik terhadap Pelanggan dibidang
transportasi angkutan laut dan penyeberangan," tulis akun resmi PT DLU
ini.
Penghargaan tersebut diraih sehari setelah perusahaan ini
menggelar Kampanye Keselamatan Pelayaran melalui simulasi penanganan kebakaran
kapal penyeberangan di lintas Ketapang-Gilimanuk di Selat Bali, pada Selasa
(16/9/2025).
Simulasi ini diikuti seluruh stake holder terkait di
Banyuwangi. Mulai KPLP, KSOP, TNI AL, Satpolairud, BPTD, BMKG, Basarnas, dan
instansi terkait lainnya. Kegiatan ini juga dihadiri Direktur Pengawasan Laut
dan Pelayaran Kementerian Perhubungan RI Capt. Hendri Ginting dan Anggota DPR
RI Bambang Haryo Sukartono.
"Kampanye keselamatan merupakan bagian upaya kita
untuk menyadarkan semua stake holder terhadap pentingnya keselamatan pelayaran
dan pentingnya kita latihan untuk menjaga kemampuan kita setiap ada insiden.
bisa terbakar, tubrukan dan lain-lain," jelas Direktur Pengawasan Laut dan
Pelayaran Kementerian Perhubungan RI Capt. Hendri Ginting.
Hendri Ginting menyebut, simulasi ini adalah bentuk latihan
untuk menunjukkan kesiapsiagaan seluruh unsur maritim. Seperti tampak dalam
simulasi, semua unsur bersama-sama menyelamatkan.
Pihaknya berharap selain latihan dan kesiapsiagaan, semua
stakeholder pelayaran harus benar-benar memastikan seluruhnya dalam keadaan
baik. Kelaikan kapal, prosedur, semuanya dijalankan.
"Semuanya wajib tertib menjalankan, menjaga
keselamatan pelayaran serta perlindungan
lingkungan maritim," tegasnya.
Ia pun memuji konsistensi PT DLU dalam menjalankan latihan
dan kesiapsiagaan Keselamatan Pelayaran. Menurutnya, perusahaan tersebut sudah
sering menerima penghargaan.
"Dharma Lautan Utama merupakan contoh dan role model.
Dan di kapal bisa dilihat bagaiman video keselamatan pada saat penumpang naik
dan semuanya melayani yang menunjukkan semua yang di atas harus siap siaga dan
ready," katanya.
Dalam kesempatan itu, Anggota DPR RI Bambang Haryo
Soekartono yang juga owner PT. DLU mengatakan, aturan keselamatan pada
transportasi laut terutama Ferry dan angkutan penumpang di Indonesia itu sudah
lebih dari cukup. Regulasi yang diterbitkan pemerintah bahkan lebih hebat dari
negara lain di dunia.
Sebab, menurutnya, semua operator pelayaran di Indonesia
telah menerapkan pelayanan sesuai standar internasional yaitu Solas Safety of
Life At Sea (SOLAS) yang meratifikasi International Maritim Organization (IMO).
Sistem manajemen keselamatannya pakai aturan International Safety Management
(ISM) Code dan juga ada Biro Klasifikasi.
"Jadi masyarakat, publik Indonesia harus percaya
betul," ujar Bambang Haryo Soekartono.
Di kapal milik DLU, lanjutnya, menyajikan video keselamatan
kepada penumpang saat baru naik. Dalam video dijelaskan berbagai hal tentang
keselamatan. Hal ini menurut Bambang
Haryo Soekartono tidak ada di IMO dan SOLAS.
"Ini satu-satunya di dunia. Makanya mendapatkan
penghargaan MURI. Ini akhirnya dijadikan satu standar oleh Kementerian
Perhubungan untuk bisa dilakukan oleh siapa saja (Kapal). Jadi akhirnya standar
kita jauh diatasnya IMO," pungkasnya. (fat)