Sambil Patroli Penerapan Jam Malam, TNI-Polri Bagi Sembako ke PKLSatgas Covid-19 Banyuwangi

Sambil Patroli Penerapan Jam Malam, TNI-Polri Bagi Sembako ke PKL

Satgas Covid-19 bagikan paket sembako ke PKL. (Foto: Firman)

KabarBanyuwangi.co.id - Patroli skala besar penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3-4 di Banyuwangi, terus digencarkan. Dalam patroli yang diikuti oleh personel TNI, Polri, Satpol PP dan Tim Satgas Covid-19, petugas menyisir pusat keramaian di Kecamatan Kota, Jum’at (23/07/2021) malam.

Hasilnya, dalam razia di kawasan Naga Bulan, Kelurahan Tukang Kayu, Banyuwangi masih banyak tempat usaha yang buka di atas pukul 21.00 WIB. Oleh petugas, mereka diminta untuk segera tutup sebagai langkah pencegahan kerumunan warga.

Sebagai gantinya, petugas langsung memberikan sembako kepada seluruh Pedagang Kaki Lima (PKL) yang terdampak penerapan PPKM ini. Sambil sosialisasi penerapan protokol kesehatan (prokes), satu per satu PKL diberi santunan sembako dari pemerintah.

Baca Juga :

Kapolresta Banyuwangi, AKBP Nasrun Pasaribu mengatakan, penyerahan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah kepada para PKL ini merupakan salah satu upaya berjalannya perekonomian masyarakat.

“Kita juga ikut merasakan apa yang dirasakan saudara-saudara PKL. Harapannya, dengan bantuan ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Dalam patroli skala besar ini, bansos diberikan kepada seluruh pedagang maupun warga yang membutuhkan. Terdapat sekitar 500 paket sembako yang berisi mulai dari beras, makanan ringan, hingga makanan bergizi siap saji,” katanya.

Dalam kesempatan ini, Kapolresta Banyuwangi juga sempat memborong sisa dagangan roti bakar milik salah satu PKL. Setelah diborong, PKL tersebut diminta segera menutup lapaknya.

"Iya sisanya diborong sama pak Polisi tadi. Alhamdulillah untuk rezeki hari ini, dapat sembako juga. Ini juga mau tutup karena sudah habis,” jelas Ega, pedagang roti bakar.


Petugas ikut membantu menutup lapak PKL. (Foto: Firman)

Penegakan disiplin prokes dengan cara persuasif tampaknya benar-benar mampu dimengerti oleh masyarakat tanpa adanya protes maupun perlawanan. Dengan kesadaran diri, para PKL bersedia menutup usahanya meski penjualan mereka berkurang akibat diberlakukannya PPKM.

“Bukan tentang seberapa besar nilainya. Namun atas perhatian pemerintah, kami ucapkan terimakasih dan semoga bantuan ini dapat merata,” ungkap Riski, salah satu PKL di kawasan Naga Bulan.

Patroli skala besar pemberlakukan PPKM, dan jam malam akan terus digencarkan petugas gabungan. Razia dilakukan semata-mata untuk mendisiplinkan masyarakat guna mengurangi adanya kerumunan dalam upaya pencegahan penularan Covid-19.

Selain penerapan jam malam, akses masuk menuju wilayah perkotaan juga masih ditutup, seluruh tempat usaha juga diminta tutup pukul sembilan malam agar masyarakat tetap di rumah saja, karena wabah virus corona masih belum terkendali. (man)