(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Melalui skema gotong royong banyak pihak, ribuan rumah tidak layak huni warga Banyuwangi akan direnovasi pada tahun ini dan pembiayaannya ditanggung secara keroyokan.
"Sejak 2015, Festival Bedah Rumah rutin digelar untuk bersama-sama membantu masyarakat yang membutuhkan,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat peluncuran Festival Bedah Rumah, di Dusun Karanglo, Desa Sukonatar, Kecamatan Srono, Minggu (15/05/2022),
“Tahun ini, lebih dari 1.500 rumah
tak layak huni (RTLH) yang akan diperbaiki selama Mei-Desember 2022," imbuhnya,
Peluncuran tersebut dilakukan
secara serentak di sejumlah kecamatan, di antaranya Singojuruh, Kabat,
Blimbingsari, Rogojampi, Cluring, Muncar, dan Banyuwangi.
“Ini kolaborasi dari pemerintah
pusat, pemerintah kabupaten, pemerintah desa, Baznas, dunia usaha, Bumdesma eks
PNPM, dan gotong royong berbagai pihak lainnya,” ujarnya.
"Skemanya pun dirancang padat karya dan gotong royong bersama warga sekitar. Sehingga turut menggerakkan ekonomi dan menambah kekompakan warga," imbuhnya.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Ipuk mengungkapkan, program bedah
rumah merupakan bagian dari upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
"Program ini jangan sekadar
menyediakan rumah layak huni. Namun juga harus diperhatikan sanitasi, sirkulasi
udara, dan penyediaan air bersihnya. Mohon para camat dan kepala desa mengawal
ini agar masyarakat tak hanya nyaman namun juga lebih sehat tinggal di rumah
barunya," tutur Ipuk.
Ipuk juga meminta agar para kepala
desa dan camat melakukan pendataan secara seksama terhadap warga yang rumahnya
tidak layak huni. Harus dipastikan mereka layak menerima bantuan agar tepat
sasaran.
Ipuk juga mengimbau agar masyarakat
lebih peduli terhadap warga di sekitarnya. "Jika ada tetangga yang
rumahnya sudah tidak layak huni, mohon segera laporkan kepada desa atau
kecamatan," kata Ipuk.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Banyuwangi Kusyadi menjelaskan program ini tersebar di 166 desa dan 3 kelurahan se-Banyuwangi.
Untuk biaya bedah rumah berkisar
antara Rp10 hingga Rp20 juta per unit rumah. "Tergantung tingkat kerusakan
rumahnya. Masing-masing rumah ada RAB (Rencana Anggaran Biaya) sendiri,"
papar Kusyadi.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Salah satu penerima program bedah
rumah, Saroji (75), mengaku senang. Renta karena usia, Saroji kini tidak
bekerja. Untuk kebutuhan sehari-hari, Saroji dan istri mengandalkan bantuan
dari pemerintah desa setempat.
Saat mendapat kabar rumahnya yang
sudah rusak bakal diperbaiki, dia sangat gembira. "Terima kasih
semuanya telah membantu memperbaiki rumah kami," ujar Saroji.
Hadir dalam peluncuran tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi Mujiono, Ketua TP PKK Banyuwangi Budi Sayekti, Marifatul Kamila anggota DPRD Banyuwangi, Kepala Bumdesma, perwakilan Bank Jatim, serta jajaran OPD Pemkab Banyuwangi. (Humas/kab/bwi)