(Foto: Humas/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah meninjau pelaksanaan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) Kemensos bagi warga yang terdampak pelaksanaan PPKM dan pandemi Covid-19.
Sejak disalurkan pekan lalu, saat ini sudah 60 persen dari sasaran 48 ribu warga Banyuwangi yang telah menerima BST tersebut.
Wabup Sugirah meninjau
langsung pelaksanaan penyaluran BST di Desa Sukomaju dan Sukonatar, Kecamatan
Srono, Jumat (30/7/2021).
Sugirah didampingi Staf
Ahli Bidang Hukum, Pemerintahan dan Pembangunan Edy Supriyono dan Kabag Kesra
M. Luqman.
“Kami terus memantau pelaksanaan
penyaluran bansos. Kami berharap, bantuan ini bisa meringankan warga yang
terdampak, sekaligus penyalurannya tepat sasaran dari target yang telah
ditetapkan,” kata Sugirah.
Di Banyuwangi, terdapat 48.965
keluarga penerima manfaat (KPM) BST. Setiap KPM menerima Rp 600 ribu untuk
pencairan Mei dan Juni 2021. Bantuan tersebut disalurkan PT Pos langsung kepada
warga.
Kabupaten Banyuwangi mendapat
tambahan kuota sebesar 3.000 keluarga penerima manfaat (KPM) BST. Di tahap
sebelumnya hanya 45.633 penerima, saat ini ada penambahan jumlah penerima,
sehingga jumlahnya menjadi 48.965 orang.
“Selain tepat sasaran, kami
harapkan penyalurannya tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19. Jangan
sampai menimbulkan kerumanan,” kata Sugirah.
Kepala PT. POS Indonesia
Banyuwangi, Vicky Vidianto mengatakan penyaluran BST di Kabupaten Banyuwangi
sampai hari ini sudah mencapai 60 persen dari sasaran yang 48.965 warga.
“Target kami awal Agustus sudah
tuntas, karena kami akhir pekan tetap jalan menyalurkan ke warga. Insha Allah,
akhir pekan ini bisa mencapai 90 persen,” kata Vicky.
Dalam penyaluran BST, Vicky mengaku terus berkoordinasi dengan aparat kecamatan dan aparat desa untuk menjaga pelaksanaannnya tidak melanggar prokes covid 19.
(Foto: Humas/bwi)
Untuk menghindari kerumunan, pembagian bansos tunai difokuskan lebih mikro, yaitu di tiap dusun. Bahkan, di kawasan padat, akan dibagikan hingga ke level RT.
“Yang mengatur jadwal penyaluran adalah desa. Pemerintah desa sudah mengatur jadwal alokasi waktu per dusun agar berjalan tertib dan tidak menimbulkan kerumunan,” imbuhnya.
Selain BST, pemerintah juga
telah menyalurkan berbagai bantuan sosial lainnya. Antara lain bantuan pangan
non tunai yang menyasar 100.494 keluarga di Banyuwangi.
Bantuan ini diberikan sekaligus
untuk tiga bulan sebesar Rp 600 ribu berbentuk bahan pangan. Ada banyak
komoditas pangan yang diberikan, meliputi daging, telur, beras, kacang hingga
buah-buahan.
Skema bansos lainnya yaitu bansos
beras yang telah disalurkan ke 119.000 KPM, Program Keluarga Harapan (PKH)
dengan penerima lebih dari 62.000 KPM, dan BLT Dana Desa 22.015 KPM.
Tahun ini, Banyuwangi juga mengawal
pencairan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) untuk 54.213 usaha mikro di mana
masing-masing menerima Rp1,2 juta.
Selain itu, ada bantuan dari APBD
Banyuwangi berupa uang tunai Rp300.000 per orang yang ditargetkan menjangkau
ribuan PKL/pedagang kecil. Juga sudah disalurkan lebih dari 53 ton beras dari
gotong royong ASN.
Untuk listrik, terdapat lebih dari 245.000 pelanggan di Banyuwangi menerima subsidi, yaitu pelanggan 450 va dan 900 va. (Humas/bwi)