Kegiatan donor darah di rumah dr Khusnul Imamah Desa Rejoagung, Kecamatan Srono. (Foto: Firman)
KabarBanyuwangi.co.id - Meski masih dalam suasana pandemi Covid-19, namun jumlah pendonor terus bertambah. Seperti kegiatan donor darah swadaya yang digagas oleh dr Khusnul Imamah, warga Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, Banyuwangi, Sabtu (31/7/2021).
Dari periode awal sekitar dua tahun lalu donor darah yang dilaksanakan di rumah dr Khusnul Imamah, semula hanya 40 - 50 orang, saat ini grafik pendonor terus bertambah setiap bulanya. Bahkan kegiatan donor darah yang terjadwal secara rutin oleh PMI ini pernah tembus 125 pendonor.
"Untuk hari ini kemungkinan sekitar 120 orang.
Alhamdulillah di masa pandemi pendonornya bertambah. Bahkan pernah sampai
mencapai 125 orang pendonor," kata dr Khusnul Imamah, penggagas donor
swadaya.
Sebelum melakukan kegiatan donor darah, calon pendonor harus
mengikuti protokol kesehatan (Prokes) yang sangat ketat. Mereka harus membasuh
tangan pakai hand sanitizer terlebih dahulu, wajib bermasker dan menjaga jarak saat
antre serta dicek suhu tubuhnya menggunakan thermogun.
"Kalau prokesnya sajak awal pandemi sudah kami
perketat. Para pendonor sangat antusias, malah ada yang bertanya kapan digelar
lagi," ucap Dokter yang keseharianya bertugas di Rumah Sakit Al-Huda
Genteng ini.
Peserta donor
dicek suhu tubuhnya oleh petugas. (Foto: Firman)
Menurut istri Aipda Setyo Bijaksana yang berdinas di
Mapolresta Banyuwangi, donor swadaya ini tidak hanya berkembang dari mulut ke
mulut. Agar menarik minat warga, dr Khusnul menyebarkan informasi donor darah lewat
WhatApps (WA), Instagram, serta Facebook (FB) pribadinya.
Tak heran, peserta donor datang dari Kecamatan Bangorejo,
Purwoharjo, Cluring yang jaraknya puluhan kilometer. Menariknya, usai donor, para
peserta dapat makan bakso dan minum es campur gratis, vitamin serta souvenir
menarik yaitu tumbler.
"Biasanya saya donor di Puskesmas, ya di Rumah Sakit.
Setelah tahu di FB kalau disini (rumah dr Khusnul) ada donor, malah sering
kemari. Habis donor dapat makan gratis dan dapat vitamin juga souviner," ujar
Ika Feriya salah seorang pendonor.
Pengakuan berbeda disampaikan oleh Diana Harfila, meski
saat ini masih pandemi, dirinya tidak takut untuk menyumbangkan darahnya. Bahkan
dirinya yang juga ketua pengurus Fatayat NU Ranting Desa Bagorejo ini juga
mengajak sejumlah anggotanya untuk ikut donor.
“Saya tidak takut donor, yang penting kita mengikuti prokes
disini, karena pada masa pandemi seperti sekarang ini banyak saudara kita yang
membutuhkan darah,” jelas Diana.
Selain makan bakso
gratis, usai donor, peserta dapat souvenir. (Foto: Firman)
Sementara itu, menurut keterangan Nasrul Hakim, Petugas
Pelayanan Donor Darah PMI Banyuwangi, permintaan darah selama pandemi Covid-19
lebih tinggi dibanding masa kehidupan normal.
Meski permintaan darah meningkat, namun stok darah di PMI
Banyuwangi masih aman. Untuk 10 hari kedepan ketersediaan darah kurang lebih
ada 700 kantong.
"Stok amannya per hari 70 kantong dikali 10 hari atau
700 kantong seminggu. Sebulan kurang lebih 2000 kantong yang kita
sediakan," sambung Nasrul.
Selama masa pandemi, pelaksanaan donor di berbagai instansi banyak tertunda karena berbarengan dengan jadwal vaksinasi Covid-19. Stok darah PMI banyak terbantu adanya donor swadaya di kediaman dr Khusnul Imamah, di Desa Rejoagung, Kecamatan Srono. (man)