Baca Juga :

• Manparenkraft Sandiaga Uno: Pariwisata Mampu Tingkatkan Kesejahteraan
• Purna Tugas, Anas Banjir Lamaran Jadi Dosen dan Konsultan Kepala Daerah
• Pangkas Rambut Bayar Seikhlasnya, Hasil Infaq Didonasikan kepada Anak Yatim
• Besok, Kalender Wisata Banyuwangi Festival Diluncurkan
• Akademisi Lintas PTN Apresiasi Trilogi Buku Bupati Anas

“Sejarah panjang ini akan mencatat apa yang kita kerjakan selama 10 tahun, dan yang terpenting bagaimana tantangan ke depan bisa diurai dengan baik," kata Anas. 

Anas berpesan agar seluruh karyawan ke depan bisa bekerja lebih keras lagi. Sebab seiring kemajuan Banyuwangi di berbagai sektor, maka akan selalu muncul masalah baru yang perlu segera diselesaikan. 

Anas juga menambahkan seluruh ASN harus membangun citra dan presepsi bahwa Banyuwangi merupakan daerah yang menarik dan hebat. Maka dari itu, ASN di Banyuwangi diharapkan bekerja secara profesional. 

“Mari kita jaga Banyuwangi, jangan melihat apa yang terjadi di diskusi politik, lihatlah kota ini harus dijaga,” ajak Anas.

Selain itu Anas juga berpesan untuk selalu memunculkan ide kreatif dengan melihat tantangan menjadi peluang. Dia mencontohkan di awal masa jabatannya, harus memutar otak agar bandara segera beroperasi untuk meningkatkan aksebilitas. Yaitu dengan cara meyakinkan maskapai dengan hadirnya Banyuwangi Festival sebagai atraksi untuk menarik wisatawan ke Banyuwangi.

“Upaya dan kerja keras wajib kita optimalkan, namun harus diiringi dengan ikhtiar doa untuk kebaikan daerah ini," ungkap Anas.

Untuk itu, di akhir masa jabatan kepemimpinan Bupati Abdullah Azwar Anas dan Yusuf Widyatmoko, juga digelar Khotmil Quran di Pendopo Sabha Swagata Blambangan yang diikuti secara virtual yang diikuti oleh ASN.

Anas menilai tanpa adanya campur tangan dari Sang Pencipta, dia bersama jajaranya tidak akan mampu memimpin Banyuwangi selama 10 tahun. 

“Kami yakin bahwa dari ikhtiar yang kita kerjakan semua ini atas Ridho Allah SWT sehingga saya bisa memimpin selama 10 tahun,” tambah Anas. (Humas/kab/bwi)