(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Abdullah Azwar Anas akan memasuki purna tugas sebagai Bupati Banyuwangi pada Rabu (17/2) hari ini. Menjelang meletakkan jabatannya sebagai bupati, Anas mendapat banyak tawaran menjadi dosen luar biasa di berbagai kampus.
“Beberapa rektor sudah meminta saya untuk menjadi dosen luar biasa, termasuk di beberapa program pascasarjana. Alhamdulillah, tentu ini tantangan baru bagi saya,” ujar Anas.
Anas mengatakan, tawaran menjadi
dosen luar biasa itu didorong keinginan kalangan akademisi untuk mendiskusikan
berbagai program dan inovasi Banyuwangi dalam konteks akademik.
"Ya saya kira ini menarik.
Nanti saya akan meluangkan waktu untuk mengisi kuliah di kampus. Sejauh ini ada
6 kampus yang meminta saya menjadi dosen luar biasa. Dua kampus di Banyuwangi,
dua di Surabaya, satu di Jakarta, dan satu di Yogyakarta. Ada PTN dan PTS,”
ujar bupati Banyuwangi dua periode tersebut.
Anas mengaku tertarik mengajar
matakuliah kebijakan publik, pemasaran, dan pariwisata. “Nanti model kuliahnya
lebih banyak mengalir dan bercerita saja. Dan saya meminta bisa lewat daring.
Semoga bisa bermanfaat,” ujarnya.
Menjelang berakhirnya masa jabatan,
Anas juga banyak memenuhi undangan untuk menghadiri bedah buku karyanya dari berbagai
kampus. Tiga buku karya Anas adalah “Anti-Mainstream Marketing:20 Jurus
Mengubah Banyuwangi” (Gramedia Pustaka Utama, 2019), “Creative Collaboration:
10 Tahun Perjalanan Transformasi Banyuwangi” (Mizan, 2020), dan “Inovasi
Banyuwangi: Jalan Terpendek Mencapai Layanan Publik Prima” (Gramedia, 2020).
Selain menjadi dosen luar biasa,
Anas juga banyak mendapat tawaran menjadi konsultan kepala daerah dalam hal
pengembangan inovasi kebijakan publik dan pemasaran daerah.
“Akhir Februari ini saya juga diminta
mengisi semacam workshop bagi sejumlah tim dari kepala daerah-kepala daerah
yang baru terpilih,” jelasnya.
"Selama ini juga banyak teman-teman yang ingin jadi bupati, banyak ke Banyuwangi. Baik ketika mereka menyusun visi-misi pencalonan maupun untuk mengoperasikan visi-misinya. Kadang mereka belum ada pengalaman, apa yang dilakukan di Banyuwangi itu bisa dipakai," sambung Anas. (Humas/kab/bwi)