Terjadi Lagi, Emak-Emak di Banyuwangi Menjadi Korban Investasi Diduga BodongPolresta Banyuwangi

Terjadi Lagi, Emak-Emak di Banyuwangi Menjadi Korban Investasi Diduga Bodong

Sejumlah ibu-ibu usai melapor dugaan penipuan di Mapolresta Banyuwangi. (Foto: Fattahur)

KabarBanyuwangi.co.id - Puluhan ibu-ibu mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Banyuwangi, Selasa (14/12/2021) sore. Mereka mengadu ke polisi karena merasa tertipu investasi diduga bodong yang dilakukan perempuan berinisial AS, owner investasi.

Seorang ibu berinisial D (27) warga Banyuwangi mengatakan, awalnya ia mendapat ajakan AS untuk menginvestasikan dananya. Ia mengaku tertarik, sebab owner menjanjikan kelipatan uang yang cukup menggiurkan dan bisa diperoleh dalam hitungan minggu.

"Awalnya baik-baik aja. Dari mulai saya ikut pada bulan Juni lalu, semuanya berjalan lancar. Saya juga tak menaruh curiga kepadanya," terangnya usai melapor.

Baca Juga :

Namun, pada Minggu (7/11/2021), AS mulai menghilang bak ditelan bumi dan diperkirakan membawa uang milik peserta investasi dengan total Rp. 10 miliar.

"Kami sudah berusaha menghubungi yang bersangkutan, namun tak berhasil. Nomor teleponnya nggak aktif, bahkan media sosialnya pun sudah tidak ada sejak tanggal 7 November kemarin," bebernya.

Menurut D, semua member atau peserta investasi tergabung dalam grup WhatApp (WA) investasi bernama "ABG". Didalamya terdapat 90 anggota.

"Banyak tetangga dan saudaranya owner yang juga ikut investasi. Bahkan member dari luar kota juga ada, dari Surabaya, Jember, dan Bali. Total kerugian kurang lebih  mencapai sekitar Rp 10 milyar. Kalau saya pribadi kerugian mencapai Rp 288 juta," akunya.

Ia dan para member lainnya berharap kepolisian menindaklanjuti laporan mereka. Para member investasi yang rata-rata ibu-ibu ini juga berharap ada etikad baik dari AS untuk bertanggungjawab dan segera mengembalikan uang para member.

"Kita tidak ada niatan melaporkan dia, kita itu sebenarnya ingin baik-baik saja, tapi tidak direspon oleh yang bersangkutan, malah kabur. Akhirnya terpaksa kita laporkan," pungkasnya. (fat)