(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah meresmikan pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) ‘Purwo Buwono’ Berbasis Kawasan di Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, Rabu (17/3/2021).
Dalam kesempatan itu, dikukuhkan pula kader siaga bencana yang terdiri 90 warga Kecamatan Tegaldlimo. Hadir dalam pengukuhan, Lan Kusmadiana, Kepala Sub Direktorat Kesiapsiagaan dan Mitigasi, Kementerian Sosial RI beserta jajaran.
Lan mengatakan KSB ini dibentuk di
sejumlah daerah yang rawan terjadi bencana alam. Kawasan Kecamatan Tegaldlimo
memiliki potensi bencana seperti banjir, gempa bumi, dan tsunami.
“Maka dari itu, terbentuknya KSB
ini dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan mitigasi bencana dan mengurangi
risiko bencana di sejumlah kawasan yang dinilai rawan,” jelas Lan yang hadir di
pengukuhan di Desa Kedungasri yang merupakan KSB ke 773 di
Indonesia.
Ditambahkan Lan, salah
satu faktor penting dalam KSB adanya kader yang bertugas menjadi penggiat
sebelum terjadi, saat terjadi dan setelah terjadi bencana.
"Keahlian yang
harus dimiliki kader bermacam-macam. Setelah
tiga hari bersama teman-teman, para kader tersebut telah kami berikan
penyuluhan tentang bencana dan beragam pelatihan terkait kebencanaan,” kata Lan.
Kader KSB ini terdiri dari 90 warga
di Kecamatan Tegaldlimo yang dilatih oleh praktisi Kementerian Sosial, Taruna
Tanggap Bencana (Tagana) Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Banyuwangi, serta
tim pengarah dari Kementerian Sosial dan Dinas Sosial Kebupaten Banyuwangi.
Dalam acara tersebut juga digelar gladi lapang tanggap bencana gempa bumi dan tsunami. Seperti mendirikan tenda dengan cepat, pendataan korban, evakuasi korban, dan pemenuhan logistik.
Keterangan
Gambar : (Foto: Humas/kab/bwi)
Sementara itu, Wabup Sugirah
menilai Kampung Siaga Bencana sangat bermanfaat dan tepat dibentuk di kawasan
rawan bencana alam. Mengingat KSB ini melatih tindakan preventif atau
pencegahan oleh seluruh elemen, khususnya keterlibatan masyarakat dalam rangka
menyelesaikan persoalan kebencanaan.
"Lewat KSB ini, kami berharap
bisa meminimalisir dampak bila terjadi bencana di desa yang bersangkutan karena
warga sudah terlatih. Untuk itu, warga harus terus dilatih dan diberikan
edukasi bagaimana menyikapi potensi bencana dan mitigasinya," kata
Sugirah.
Sugirah juga menyebut pentingnya
melakukan penanganan preventif lewat aksi peduli lingkungan. Salah satunya
adalah menjaga kawasan hutan di daerah hulu seperti daerah Licin, Songgon,
dan Kawah Ijen untuk mencegah bahaya banjir dan longsor.
"Daerah hulu ini perlu kita
amankan, agar daerah hilir seperti Tegaldlimo tidak mengalami banjir,”
ungkap Sugirah.
Dalam kesempatan itu, juga
diserahkan bantuan berupa sarana dan prasarana untuk mendukung evakuasi
kebencanaan dan mengurangi risiko bencana kepada KSB Purwo Buwono dari
Kementerian Sosial. Serta 50 paket bantuan dari Gubernur Jawa Timur yang
diserahkan secara simbolis untuk ex-korban banjir di Kecamatan Tegaldlimo
beberapa waktu lalu.
"Semoga KSB yang telah terbentuk ini bisa menginisiasi desa-desa lain di seluruh Kabupaten Banyuwangi untuk tergabung dalam KSB," pungkasnya. (Humas/kab/bwi)