H Sumail Anggota DPRRI Komisi V ditemani Kepala Seksi Operasi dan Siaga SAR Basarnas Surabaya, I Wayan Suyadnya, melihat Posko di Pelabuhan Tanjungwangi. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Politisi Partai Gerindra, H Sumail Abdullah yang juga sebagai Anggota Komisi V DPRRI, meninjau Posko Pencarian KRI Nanggala 402 di Pelabuhan Tanjungwangi Ketapang, Banyuwangi, Sabtu (24/4/2021) sore.
Selain melihat langsung kesiapan Posko Pencarian KRI Nanggala 402, H Sumail juga turut mendoakan agar semau kru kapal selam yang hilang kontak di Perairan Bali Utara beberapa waktu lalu segera ditemukan dalam kondisi selamat.
Sebab, dari beberapa informasi yang diterima, memang
kemungkinannya sangat kecil. Namun demikian H Sumail tetap berharap ada
keajaiban, karena tidak ada yang mustahil bagi Yang Maha Kuasa. Masih ada kun
fayakun agar 53 kru kapal selam buatan Jerman tahun 1979 itu selamat.
"Kita terus berdoa dan berharap adanya sebuah keajaiban dan
keselamatan terus terjadi dalam kejadian yang tidak kita inginkan ini,"
harapnya.
Dalam kunjungannya di Pangkalan TNI AL (Lanal) Banyuwangi, H Sumail
juga bertemu dengan Komandan Lantamal V Surabaya, Laksamana Pertama TNI, Mohammad Zaenal, sekaligus
mengikuti konferensi pers guna mendapatkan beberapa informasi penting.
Salah satunya informasi terkait adanya komponen yang
diyakini milik KRI Nanggala 402 berada di permukaan perairan.
"Pastinya kita tetap serahkan kepada teman - teman yang sedang bekerja di lapangan dalam melakukan pencarian. Saya tetap berharap bisa ditemukan dalam keadaan selamat," tambah Sumail.
Sebelumnya beredar informasi simpang siur soal KRI Nanggala
402 yang mengalami hilang kontak, hingga membuat bingung banyak pihak. Karena itu
dirinya datang langsung meninjau Posko Pencarian KRI Nanggala 402 di Pelabuhan
Tanjungwangi Ketapang, Banyuwangi, termasuk mengecek kesiapan Kapal SAR milik
Basarnas.
"Informasi yang simpang siuar harus disaring agar tidak
membuat bingung masyarakat," imbuhnya.
Keterangan Gambar : H Sumail Abdullah Anggota DPRRI Komisi V melaihat kesiapan petugas di Posko Pencarian KRI
Nanggala 402. (Foto: Istimewa)
Semanatara itu, Dalam proses pencarian kapal selam milik
TNI AL ini melibatkan sejumlah kapal perang. Diantaranya KRI Soeharso, KRI
Rigel, KRI RE Martadinata, dan KRI Alugoro.
Tidak hanya itu, Polri juga menyiagakan sejumlah Kapal Polisi di dermaga Tanjungwangi beserta personilnya dan mendirikan Posko Darurat di kawasan kantor Satpolair Banyuwangi.
Hal tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi sewaktu-waktu pencarian KRI Nanggala 402 membuahkan hasil, bisa dijadikan Posko Alternatif selain Posko utama di kawasan pelabuhan Tanjungwangi, maupun Lanal Banyuwangi.
Sementara itu, Kepala Seksi Operasi dan Siaga SAR Basarnas
Surabaya, I Wayan Suyadnya mengaku sudah menerjunkan 4 kapal SAR untuk
mendukung pencarian KRI Nanggala 402, meski sejauh ini hasilnya masih nihil.
"Sampai saat ini Kapal Kamajaya yang dibekali alat
canggih masih di sekitar lokasi pencarian. Sementara hasilnya masih
nihil," paparnya.
Sebelum hilang kontak, kapal buatan Jerman tahun 1977 itu
telah meminta izin menyelam ke Komandan Gugus Tempur Laut II (Danguspurla II)
pada pukul 03.00 WIB. Setelah diberikan izin menyelam sesuai prosedur, kapal
hilang kontak dan tidak bisa dihubungi. (fat)