(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Musibah tanah longsor terjadi di Dusun Sadang, Desa Pakel, Kecamatan Licin, Rabu (16/6/2021) dini hari. Longsor tersebut menimpa tiga rumah warga, dan mengakibatkan satu anak berusia 11 tahun, Muhammad Ardian, meninggal dunia.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengunjungi langsung lokasi kejadian. Ditemani Plt Kepala Pelaksana BPBD Abdul Kadir, Plt Kepala Dinas Sosial Henik Setyorini, Camat Licin Hartono dan Kapolsek Licin Iptu Dalyono, Ipuk menempuh perjalanan 1 jam dari jalan utama melalui jalan perbukitan.
Tiba di lokasi Ipuk, bertemu dengan
keluarga korban dan menyampaikan bela sungkawa. "Kami turut berduka,
yang sabar ya Bu," kata Ipuk kepada nenek korban, Sunai, yang menangis
terisak saat ditemui.
Bupati perempuan itu kemudian
menyerahkan bantuan. “Saya minta Pak Camat untuk memonitor kebutuhan beliau
(korban). Juga nanti dikomunikasikan dengan perkebunan, karena ini di lahan
perkebunan. Semangat lagi ya Pak, Bu,” kata Ipuk.
Kapolsek Licin. Iptu Dalyono,
mengatakan, kejadian ini terjadi sekitar pukul 02.30. Longsor menimpa tiga
rumah yang ditinggali tujuh orang dan masih satu keluarga. "Ada tujuh
orang di tiga rumah itu yang masih satu keluarga. Satu korban meninggal dunia,
yakni anak berusia 11 tahun," kata Dalyono.
Lima orang bisa menyelematkan diri,
namun dua orang tertimbun material longsor. Dalyono menjelaskan proses evakuasi
korban baru bisa dilakukan sekitar pukul 04.30 WIB karena hujan lebat. Bersama
Polisi dan TNI, proses evakuasi berhasil menemukan Ny Ponirah (65) dalam
kondisi selamat.
"Nenek Ponirah ditemukan
selamat terjepit tembok rumahnya dan akar pohon, sehingga masih ada ruang bernapas.
Kondisinya lemas karena mengalami luka berat langsung dirawat ke Puskesmas
Licin," tambahnya.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Namun tidak demikian dengan
Muhammad Ardian (11). Dia ditemukan meninggal tertimbun material longsor.
Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah saudaranya untuk selanjutnya
dikebumikan.
Sementara Bondan Hariyanto (35),
salah satu korban selamat yang juga ayah Ardian menceritakan, saat itu dia
mendengar suara gemuruh dari tebing di samping rumahnya. Dia keluar rumah dan
melihat ada longsor kecil di tebing tersebut.
Dia membangunkan istri dan anak
keduanya untuk menyelamatkan diri. Setelah itu dia kembali ke rumah tersebut
untuk menyelamatkan mertua dan anak pertamanya.
Ayah mertuanya, Bunai, yang sempat
terjepit kayu berhasil diselamatkan. Sesaat setelah menyelamatkan mertuanya,
longsor susulan kembali menerjang rumah tersebut. Longsor kedua jauh lebih
besar sehingga menimbun sebagian rumah mertuanya.
"Saya dan bapak mertua berhasil menyelamatkan diri. Namun saya tidak berhasil menemukan ibu mertua dan anak pertama saya," katanya. (Humas/kab/bwi)