(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali menyalurkan bantuan bagi warung-warung rakyat. Pekan ini, sebanyak 304 warung menerima bantuan dalam program yang bertajuk Warung Naik Kelas (WeNak).
Hingga saat ini, total 1.174 warung mendapatkan manfaat dari program stimulus ekonomi kerakyatan. Penyaluran bantuan Wenak tahap 2 tahun 2023 kepada 304 penerima di Kantor Kecamatan Gambiran, Senin (25/9/2023).
“Semoga bantuan ini bisa
menstimulus usaha bapak dan ibu untuk bisa berkembang lagi. Dengan bantuan alat
usaha yang diberikan, semoga kondisi warung bisa menjadi lebih baik, bersih,
sehingga pelanggannya makin banyak, pendapatannya juga bertambah,” kata Ipuk.
Bantuan WeNak ini diberikan kepada
para pelaku usaha ultra mikro. Dengan bantuan sebesar sejuta rupiah, diharapkan
bisa dipergunakan untuk meng-upgrade peralatan usahanya ataupun menambah modal
dagangannya.
“Manfaatkan juga untuk menambah
jenis atau macam dagangannya. Sehingga pelangannya lebih banyak pilihan. Yang
jualan rujak, bisa juga ditambah jualan soto. Jadi bisa jual rujak soto. Atau
mungkin nambah minumannya, jadi lebih beragam. Pelanggan pastinya lebih
senang,” kata Ipuk.
Ipuk menyebut, tahun ini bantuan
WeNak telah terealisasi sebanyak 578 penerima yang disalurkan dalam dua tahap.
Yakni tahap pertama (Mei) kepada 274 orang, dilanjutkan tahap 2 (September)
kepada 304 orang.
Sebelumnya (2021-2022), lanjut
Ipuk, bantuan Wenak juga telah diberikan kepada 565 pedagang kecil. Sehingga
total penerima bantuan Wenak hingga saat ini mencapai 1.174 orang.
Bantuan ini disambut dengan gembira
oleh para penerima. Salah satunya adalah Alfandi (63). Laki-laki paruh baya itu
mengaku akan mempergunakan bantuan tersebut untuk menambah modal usaha.
“Untuk tambahan modal jualan. Buat
beli beras, sehingga jualannya lebih banyak,” ungkap pembuat lontong asal
Kecamatan Purwoharjo tersebut.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh
Bambang (45 tahun). Pemilik warung kelontong itu akan memanfaatkan bantuan
untuk menambah barang dagangan. “Buat ngisi warung. Juga beli kompor buat
jualan kopi. Jadinya warung saya juga bisa buat warung ngopi,” kata Bambang
sambil tersenyum.
Sementara itu, Kepala Dinas
Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi Nanin Oktaviantie
menambahkan, bahwa program WeNak tidak hanya bersumber dari APBD.
“Kita juga menerima program CSR
dari beberapa pihak. Seperti tahun ini, selain 578 yang terealisasi dari APBD,
ada juga bantuan dari pihak lain," jelasnya.
Selain dengan WeNak, imbuh Nanin,
untuk menunjang program kerja Bupati Banyuwangi dalam mengakselerasi ekonomi
arus bawah, telah dilakukan sejumlah pelatihan dan pendampingan.
“Pada tahun ini kita akan melatih
2.595 orang untuk berwirausaha sekaligus akan diberikan bantuan alat usaha penunjangnya,”
jelasnya.
Ongkos kirim gratis bagi pelaku
UMKM juga dilakukan kembali dengan menyasar 500 UMKM. Seiring dengan fasilitasi
pengurusan administrasi Nomor Induk Berusaha (NIB) dan sertifikasi Pangan
Industri Rumah Tangga (PIRT) kepada para pelaku UMKM.
“Kami juga memfasilitasi sertifikasi halal bagi UMKM. Lebih dari seribu pelaku usaha kecil yang mengikuti program ini,” kata Nanin. (humas/kab/bwi)