Lurah Karangrejo, Efendi Kusuma memotong pita peresmian Ponpes Anak-Anak KH. Abdul Wahid disaksikan pengasuh Ponpes dan masyarakat setempat. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Pondok Pesantren (Ponpes) Anak-Anak KH. Abdul Wahid, Kabupaten Banyuwangi akhirnya beroperasi usai diresmkan. Peresmian pondok pesantren pendidikan islam untuk anak-anak diresmikan secara simbolis dengan pemotongan pita oleh Lurah Karangrejo, Efendi Kusuma, Jum'at (10/9/2021) malam.
Acara tersebut disaksikan langsung Pengasuh Ponpes Anak-Anak, Ustad Syamsul Hadi, Pengasuh Ponpes Al Anwari Kertosari KH. Achmad Sidiq S.Ag, M.H, serta masyarakat sekitar. Meski dilakukan di tengah pandemi Covid-19, acara berlangsung lancar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Semoga kedepan, pondok pesantren ini bisa memberikan
pendidikan islam kepada anak-anak di Banyuwangi dalam rangka menyiapkan
generasi muslim yang berkualitas tinggi dan peduli terhadap ketahanan
lingkungan sejak dini sesuai tema yang diangkat dalam malam peresmian
ini," kata Lurah Efendi Kusuma usai pemotongan pita.
Salah satu Pengasuh Ponpes Anak-Anak, Ustad Syamsul Hadi
menyampaiakan, peletakan batu pertama
pembangunan Ponpes yang beralamat di Jalan Wader Pari, RT 04 RW 02, Lingkungan
Karanganyar, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi ini sudah
dilakukan pada 12 Juli 2021 lalu.
"Peletakan batu pertama pembangunan Ponpes ini sudah dilakukan pada bulan Juli lalu. Setelah diresmikan ini kami berharap, anak-anak bisa mendapat ilmu pendidikan islam yang lebih baik yang bisa bermanfaat kepada masyarakat luas," kata Ustad Syamsul.
Acara malam peresmian Ponpes Anak-Anak KH.
Abdul Wahid. (Foto: Istimewa)
Namun menurut Ustad Syamsul, sebelum Ponpes ini dibangun
hingga berhasil diresmikan, ada sedikit cerita menarik dibalik pembangunan
Ponpes Anak-Anak KH. Abdul Wahid ini.
Pembangunan Ponpes ini dilatar belakangi dari sebuah mimpi
beberapa alumni murid KH. Wahid. Dalam mimpi itu, kata Ustad Syamsul, para
alumni mengaku didatangi oleh KH. Wahid dan diminta untuk segera mendirikan
pondok pesantren.
"Saat tidur, mereka sering bermimpi didatangi KH.
Wahid. Dalam mimpi itu, KH. Wahid berpesan kepada para alumni agar anak KH.
Wahid yakni Ning Dzurotun Nafisah untuk segera mendirikan pondok
pesantren," begitu kata Ustad Syamsul menceritakan sepenggal cerita dari
para alumni murid KH. Wahid.
Mimpi tersebut kemudian disampaikan langsung ke anak
perempuan KH. Wahid, Ning Dzurotun Nafisah. Bahkan para alumni sepuh KH. Wahid
seluruhnya sepakat mendorong Ning Nafisah untuk mendirikan pondok pesantren.
"Dorongan juga muncul dari masyarakat setempat yang
berkeinginkan untuk menaruh putra putrinya di pondok pesantren dan mendapat
ilmu pendidikan agama islam yang lebih baik dan bisa berkontribusi untuk
umat," jelasnya
Adapun program pendidikan yang diajarkan diantaranya, taman pendidikan Al Qur'an (TKQ,TPQ,TQA), Madrasah Diniyyah, Majlis Ta'lim, dan Taman Asuh Anak Muslim (TAAM).
Program pendidikan Ponpes Anak-Anak KH. Abdul
Wahid. (Foto: Istimewa)
Selain program pendidikan tersebut, Ponpes ini juga telah
menyiapkan program ekstra unggulan antaralain, Bina Akhlagul Karimah Bina ESO
& Cerdas Cermat Al Gur'an, Bina Kreativitas Seni, Bina Entrepreneur For
Kids, Bina Tahsinul Oiro'ah.
Pesantren Kilat Sabtu - Ahad (untuk santri non muqim), Bina
Retorika Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris, Bina Baca Kitab Dasar, Bina
Mewarnai, Menggambar dan Melukis, serta Bina Komunikasi Bahasa Asing (Arab
& Inggris).
"Jadi di Ponpes kami, ada empat program pendidikan dan
sepuluh program ekstra unggulan," pungkasnya. (fat)