Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani beserta jajaran. (Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Program Puting Sinaga (Penggunaan Lampu
Tingkatkan Produksi Buah Naga), yang merupakan inovasi dari Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Banyuwangi, masuk Top 99 Kompetisi Sistem Inovasi
Pelayanan Publik (Sinovik) yang digelar oleh Kemenpan RB.
Inovasi Puting Si Naga adalah teknologi tepat guna
penggunaan lampu di kebun buah naga pada malam hari, untuk merangsang
pembungaan.
Berkat inovasi ini, buah naga para petani dapat
menghasilkan banyak buah, sehingga petani dapat melakukan panen buah naga di
luar musim atau off season. Saat ini total luasan lahan buah naga Banyuwangi
sebanyak 3132 hektar. Dari luasan tersebut, terdapat 2608 hektar yang
menggunakan lampu.
Top 99 Sinovik mulai memasuki tahap penjurian. Pemkab
Banyuwangi mendapatkan giliran pengecekan lapangan terhadap program inovasi
yang diunggulkan. Para juri pun melakukan penjurian secara virtual, Jumat
(23/7/2021).
Pengecekan lapang dilakukan langsung dari lahan buah naga
milik petani buah naga, Edi Purwoko di Dusun Tambakrejo, Desa Bulurejo,
Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi.
Secara bergantian, para juri Sinovik yang terdiri atas JB. Kristiadi,
Eko Prasojo, Haris Turino, R. Siti Zuhro, Tulus Abadi, dan Indah Sukmaningsih
menggunakan kesempatan tersebut untuk tanya jawab langsung.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, menyebut inovasi ini
sebagai ikhtiar yang dilakukan untuk meningkatkan produksi buah naga.
"Ini ikhtiar pemkab bersama masyarakat Banyuwangi
untuk meningkatkan produksi tani buah naga. Kami berharap ini bisa
menginspirasi petani buah naga lainnya sehingga produksi taninya meningkat dan
mampu meningkatkan perekonomian keluarga," kata Ipuk menjawab pertanyaan
dari juri.
Di antaranya pertanyaan terkait pernahkah ada mati listrik
sehingga menyebabkan terganggunya proses penyerbukan. Juga seberapa besar
manfaat ekonomis, dan besarnya kemungkinan penciptaan lapangan kerja, serta
manfaat sosial di masa pandemi.
Secara bergantian, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Banyuwangi Arief Setiawan, dan Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur UP3 Banyuwangi Krisantus H. Setyawan menjawab pertanyaan juri. Juga petani buah naga Edi Purwoko dan perwakilan pengelola UMKM Eldanan produk olahan buah naga tak luput mendapatkan pertanyaan tentang manfaat dan efektivitas program Puting Sinaga ini.
Prosesi tanya jawab oleh para juri. (Foto: Humas/kab/bwi)
Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur
UP3 Banyuwangi Krisantus H. Setyawan menerangkan, PT PLN mensupport penuh
penyediaan listrik untuk penerangan kebun buah naga ini.
"Listrik kami support kehandalannya sehingga kami
pastikan tetap menyala. Sejauh ini, belum pernah ada gangguan," ujar Kris,
sapaan akrabnya.
Kris mengaku senang bisa membantu para petani. "Secara
teknis, PLN bekerjasama dengan Pemkab Banyuwangi dalam melayani petani buah
naga. Dengan kerjasama ini, PLN bisa secara kolektif mendukung petani.
Harapannya ini semakin meningkatkan perekonomian petani. Apalagi dengan lampu
ini, pohon buah naga bisa berbuah di luar musim. Saat ini petani pelanggan kami
sebanyak 12.743 pelanggan," tuturnya.
Sementara petani buah naga, Edi Purwoko menerangkan, dulu
tanpa inovasi ini, buah naga hanya bisa dipanen semusim saja. Itupun harga di
pasaran tidak bersahabat. Per kilogram hanya Rp 2 - 3 ribu saja.
"Sekarang dengan adanya inovasi ini perekonomian meningkat.
Permintaan buah naga dari luar Banyuwangi luar biasa meningkat. Bahkan adanya
pandemi tidak berdampak terhadap proses produksi dan permintaan pasar.
Pengiriman buah tetap berjalan lancar. Kami sampai mempekerjakan tenaga kerja
dari wilayah di luar Banyuwangi," terang Edi yang juga menjabat sebagai
Ketua Asosiasi Petani Buah Naga Banyuwangi (Panaba).
Dalam pertemuan virtual ini, juri juga menyaksikan display
beberapa produk olahan buah naga yang dihasilkan oleh UMKM Eldanan, Purwoharjo.
Yakni berupa rengginang buah naga, White chocolate buah naga, minuman serbuk
sari buah naga (dragon drink) dan produk kecantikan berupa sabun cair berbahan
dasar buah naga. (Humas/kab/bwi)