KH. Marzuki Mustamar saat memberikan paparan di aula PCNU Banyuwangi. (Foto: Muhammad Ali Wafa)
KabarBanyuwangi.co.id - Penutupan kegiatan Turba (turun ke
bawah) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim yang di laksanakan di aula
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi berjalan dengan lancar,
Minggu (7/11/2021).
Selain pemaparan program yang ada di PCNU Banyuwangi dan
penyampaian terkait muktamar ke-34, PWNU Jatim juga memberikan beberapa amanah
yang nantinya bisa dipertimbangkan untuk di realisasikan PCNU Banyuwangi ke
depannya.
"Saya minta tolong Rumah Sakit NU (RSNU) diseriusi,
sekiranya belum diurusi dan disempurnakan, bentuk panitia pra-pembangunan,
panitia pembangunan, alat kesehatan dan medis, juga panitia rekrutmen pegawai
dan menejemen," tutur KH. Marzuki Mustamar, Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim.
Selain itu, Kiai Marzuki sapaan akrabnya meminta, untuk
melakukan kaderisasi sejak dini dengan memberikan beasiswa kepada anak-anak
yang sudah mulai terlihat potensinya maupun memberikan bantuan dan pemberdayaan
kepada darul aitam (panti asuhan).
"Program beasiswa dan pemberdayaan ini bisa dilakukan PCNU bersama Lazisnu, pengusaha (donatur) maupun bekerja sama dengan pemerintah daerah," tambahnya.
Jajaran PWNU Jatim dan PCNU Banyuwangi sambangi
pembangunan RSNU kedua di Banyuwangi. (Foto: Muhammad Ali Wafa)
Dalam penyampaian yang di hadiri oleh perwakilan seluruh
lembaga dan Badan Otonom (Banom) NU se-Banyuwangi tersebut, Kiai Marzuki juga
menghimbau kepada seluruhnya untuk menyisihkan sebagian kecil uangnya demi
segera berdirinya rumah sakit kedua NU di Banyuwangi.
"Dimohon untuk seluruhnya khususnya Lazisnu dan LP
Ma'arif untuk melaksanakan kembali kotak amal dan sedekah Jum'at yang nantinya
beberapa persen yang didapat di sumbangkan untuk pembangun RSNU," ujar
Kiai Marzuki.
Di akhir penyampaiannya, Kiai Marzuki mengingatkan seluruh
yang hadir acara Turba Jatim di Banyuwangi untuk terus berpegang pada prinsip
wasathon (pertengahan) bisa adil dan memberi solusi.
"Kita kader NU harus mampu menyikapi segala persoalan
dengan hati-hati. Tidak fanatik dan berat sebelah," tutupnya. (red)