Ketua Komisi II DPRD Banyuwangi, Emy Wahyuni Dwi Lestari. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi mengapresiasi kinerja Bulog dalam melakukan penyerapan gabah dari petani.
Beberapa waktu lalu sewaktu rapat bersama Komisi II, Bulog Banyuwangi melaporkan bahwa dalam 3 bulan terakhir telah menyerap 15 persen gabah petani dengan harga stabil sesuai arahan Presiden RI Prabowo Subianto.
"Dalam rapat Bulog melaporkan telah menyerap 15
persen dari target pembelian gabah sebanyak 58 ribu ton pada tahun 2025 dengan
harga Rp 6.500 per kilogram dalam kondisi apapun," kata Ketua Komisi II
DPRD Banyuwangi, Emy Wahyuni Dwi Lestari.
Menurut Emy, kebijakan ini adalah langkah strategis untuk
melindungi kesejahteraan petani sekaligus menjaga stabilitas harga beras di
pasaran.
Komisi II DPRD Banyuwangi berharap agar harga tersebut
tetap stabil dan dapat terus dipertahankan, mengingat sebelumnya harga gabah
sempat anjlok saat musim panen.
Meski kebijakan harga gabah Rp6.500 per kilogram dinilai
menguntungkan petani, Komisi II menyadari bahwa hal ini bisa berdampak pada
pengusaha penggilingan padi.
"Kita hingga saat ini belum mengecek langsung di
lapangan. Tapi ada beberapa pihak penggilingan yang sudah mulai berkomunikasi
dan menyampaikan keluhan ke anggota dewan. Kemungkinan pada bulan April
mendatang akan ada evaluasi terkait program ini," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bulog Cabang Banyuwangi, Dwiana Puspitasari mengatakan, pihaknya menyerap hasil panen petani secara maksimal sesuai dengan ketetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Petani bajak sawah
menggunakan traktor. (Foto: Istimewa/dok)
Menurutnya, langkah ini dilakukan guna mewujudkan
swasembada pangan dan menjaga pasokan beras saat bulan Ramadhan dan Lebaran.
Bulog diwajibkan membeli Gabah Kering Panen (GKP) dari
petani seharga Rp 6.500 per kilogram dengan kualitas kadar air maksimal 25
persen dan kadar hampa maksimal 10 persen.
"Kami berharap produksi padi tahun ini meningkat
secara kuantitas dan kualitas serta lebih baik, sehingga Bulog dapat
memaksimalkan penyerapan hasil panen petani," kata Dwiana. (fat)