Tari Gandrung menghibur pada acara HUT ISG ke-2 (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id – Setiap perhelatan ISG dari Pusat
hingga Korwil di Kabupaten Kota, bisa dipastikan adanya kesenian Banyuwangi
yang tumbuh subur di pulau Andalas tersebut. Pertemua-pertemuan resmi, sudah
menjadi kewajiban menampilkan kesenian asli Banyuwangi, seperti Gandrung.
Dilanjutkan dengan penampilan Trio Muyab Kenyab 2021, yaitu
Nurhidayat, Hery dan Iswan turut memanaskan pentas hari ini. Banyolan yang
menggunakan Bahasa Using tersebut, cukup mengocok perut hadirin.
Di sela banyolan mereka bertiga, turut diselingi Quiz
berhadiah dengan tebak jawab seputar Budaya Banyuwangi. Manajemen ISG dan musik
Banyuwangi Kekinian dengan apik mereka sajikan dan hadiahpun ludes direbut oleh
hadirin.
Tiada kesan tanpa Paju Gandrung, semua penari Gandrung dan
para Pemaju Gandrung larut dalam suasana dan tarian mereka, hingga membawa ke
penghujung acara. Orang-orang Banyuwangi ini, meski belum tentu di kampung
halamannya ikut paju Gandrung, namun saat dirantau mereka terlihat antusias
menari sebisanya.
Populernya kesenian Gandrung, serta kesenian Banyuwangi
lainnya di Sumatera, tidak lepas dari semangat besar orang-orang Banyuwangi
yang ingin mengenalkan kesenian dan budaya tanah kelahirannya. Tidak hanya untuk
tampil di acara resmi, kesenian tradisional Banyuwangi juga sebagai hiburan
orang hajatan di pulau Sematera.
Dari cacatan DPP ISG, ada kelompok Gandrung wadon Provinsi
Riau 4 korwil, Gandrung wadon Provinsi Sumsel 3 Kowil, Gandrung lanang lan
Gandrung wadon Provinsi Sumut 1 Korwil, Gandrung lanang lan Gandrung wadon
Provinsi Lampung 1 korwil.
Selain itu, ada Grup Kuntulan Provinsi Sumsel. Korwil OKI,
Jaranan Buto, Jaranan Pegon, Jaranan Garudo ada 5 Korwil se-Sumatera,
Campursari ada 2 Korwil. Komedi Using 1 Grup ISG Pusat "Muyab
Kenyab".
Masih banyak lagi Korwil yang melestarikan kesenian
Banyuwangi, seperti Kesenian Korwil, OKI, OKU, Sumsel. Kesenian Korwil Kuantan Singingi, Kampar. RIAU, Kesenian Korwil Kota Medan – Sumut dan Lampung Tengah,
Bandar Lampung. Semua masih dalam proses invetarisir.
Semangat melestarikan kesenian yang jauh dari daerah
asalnya ini, memang perlu diacungi jempol. Mereka mempromosikan Banyuwangi,
tanpa disuruh atau ada Bantuan dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Perangkat
gamelan dan kostum kesenian, kebanyakan masih pesan dari Banyuwangi langsung.
ISG Pusat sedang merencanakan, kemungkinan
kelompok-kelompok kesenian di Pulau Sumatera ini mendapat sentuhan dari seniman
Banyuwangi asli melalui Pemkab Banyuwangi. Harapannya, agar kesenian Banyuwangi
yang berkembang di Pulau Sumatera, tidak jauh berbeda dengan yang ada di daerah
aslinya.
Semoga pada hari ulang tahun ke-2 ISG Pusat ini, tambah
memperkokoh tali silaturahmi orang Banyuwangi yang merantau di Pulau Sumatara.
(Habis...)
(Penulis: Hery Susanto, Sekjen DPP ISG di Pekanbaru-Riau,
asli Desa Lemahbang Kecamatan Rogojampi)