(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani
memaparkan sejumlah strategi pemulihan ekonomi di bidang pariwisata seiring
dengan mulai melandainya kasus Covid-19.
“Setelah pandemi terkendali, semua orang sedang memelototi
akan berwisata kemana. Daerah harus menyiapkan diri. Ini akan menjadi momen
bagi pariwisata daerah untuk bangkit,” kata Ipuk dalam Focus Group Discussion
(FGD) Penyusunan Rencana Aksi Arah Baru Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif 2022-2025 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Kemenparekraf) RI, Kamis (30/9/2021).
FGD virtual tersebut diikuti puluhan peserta dari jajaran
deputi di sejumlah kementerian/lembaga terkait, Bank Indonesia, akademisi, BPS,
dan dinas pariwisata sejumlah daerah.
Ipuk menyebut, pandemi membuat semua orang kembali ke
kebutuhan dasar (basic needs), yakni makan, minum, dan kesehatan. Namun, saat
pandemi mulai terkendali, orang akan kembali berburu aktivitas hiburan
(leisure), seperti berwisata dan kuliner.
“Di saat itulah tercipta momentum Post-Pandemic Rebound.
Momentum itu jangan sampai lepas,” ujar Ipuk.
“Maka, kita siapkan tiga strategi pariwisata, Triple Track
Stategy. Yakni, pariwisata yang makin digital, makin kreatif, dan makin sehat.
Ini kita sebut ‘tiga makin’,” imbuhnya.
Makin digital, lanjut Ipuk, membikin pariwisata semakin
mudah diakses. Misalnya, pembelian tiket secara online, penyelenggaraan event
yang mulai beralih dari pertunjukan langsung menjadi virtual maupun hybrid
(online dan offline), hingga penyediaan angkutan pariwisata gratis yang bisa
dipesan secara daring.
“Kita juga mulai menerapkan skrining pengunjung menggunakan
aplikasi PeduliLindungi, termasuk destinasi alam yang notabene berada di desa,
tapi tetap harus aspek digital untuk melindungi semuanya ini berjalan,”
jelasnya.
Makin kreatif, papar Ipuk, dilakukan Banyuwangi dengan
terus berinovasi meningkatkan kualitas layanan kepada wisatawan. Salah satunya,
menyiapkan layanan angkutan wisata gratis ke sejumlah destinasi wisata.
Event-event baru juga kami galang, kolaborasi dengan banyak hal, seperti sepeda
hingga selancar dan berbagai skema outdoor tourism yang kini diburu wisatawan
karena dinilai lebih aman dan sehat.
“Tahun depan kami menjadi tuan rumah World Surf League atas
dukungan pemerintah pusat dan provinsi,” ujarnya.
Adapun makin sehat, sambung Ipuk, bukan sekadar disiplin
protokol kesehatan, tapi harus melengkapi diri dengan standar festival dan
pengelolaan destinasi berorientasi kesehatan.
Banyuwangi juga melakukan melakukan sertifikasi protokol
kesehatan Covid-19 untuk destinasi wisata, hotel, homestay, dan kafe serta
restoran hingga warung-warung rakyat.
“Dari sisi pemerintah, meski kasus Covid-19 menurun, kita
tetap berikhtiar memperkuat testing dan tracing. Juga vaksinasi. Alhamdulillah,
capaian vaksinasi dosis satu di Banyuwangi mencapai 55 persen hari ini, Insya
Allah sudah lebih tinggi dibanding mayoritas daerah destinasi alam di Jatim,
sehingga ke Banyuwangi bisa lebih nyaman,” kata Ipuk.
Dia menambahkan, Banyuwangi sebagai cagar biosfer dunia
juga menjamin lingkungan sehat bagi wisatawan, pintu masuk memperkuat outdoor
tourism, agro tourism, dan sejenisnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Kebijakan Strategis
Kemenparekraf, Kurleni Ukar, menjelaskan bahwa FGD ini untuk mendapatkan
gambaran terkait strategi dan program aksi yang konkret untuk pemulihan pasca
pandemi covid-19, baik jangka pendek maupun pemulihan jangka panjang.
“Untuk itu, kita kumpulkan stakeholder agar bisa saling sharing. Di antaranya, kita undang Bupati Banyuwangi untuk memaparkan langkah-langkah mendorong percepatan pemulihan ekonomi sektor pariwisata dan ekraf,” kata Kurleni. (Humas/kab/bwi)